Jumat, 15 Maret 2013

psikoterapi


Pengertian psikoterapi
Istilah psikoterapi berasal dari dua kata,yaitu Psiko dan Terapi. Psiko artinya kejiawaan atau mental dan terapi adalah penyembuhan atau usada. Jadi jika diartikan secara harfiah maka psikoterapi adalah penyembuhan jiwaatau penyembuhan (usada) mental. Psikoterapi adalah suatu proses formalinteraksi antara dua pihak atau lebih yang satu profesional penolong danyang lain adalah orang yang ditolong dengan catatan bahwa interaksi itumenuju pada perubahan atau penyembuhan.

Sutardjo A Wiramihardja dalam buku pengantar psikologi klinismenyatakan bahwa psikoterapi adalah penanggulangan. Tidak penting bagaimana kita melakukan usaha dalam psikoterapi,
tetap saja intinyaadalah suatu penanggulangan.
Istilah lain yang sering digunakan ialah reedukasi, proses pertolongan, dan bimbingan; tidak sekedar pemerian ataskejadian-kejadian dalam cara penanggulangan, melainkan senantiasa dengan tujuan yang jelas, yakni menanggulangi masalah yang dihadapi klien

Kamus lengkap psikologi (chaplin) mendefiniskan psikoterapi sebagaisuatu penerapan teknik khusus padan penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari. Dalam pengertian paling tepat, istilah tersebut mencakup teknik-teknik tertentu (psikoanalisa,bimbingan reflekstif
Atau nondirektif, psikodrama, dan setrusnya) yang digunakan oleh spesialis. Lebih longgar lagi, psikoterapi dapat mencakup pula suatu pembicaraan nformal dengan menteri atau duta,penyembuhan lewat keyakinan agama, dan diskusi personal dengan para guru atau teman.
  
Teknik utama yang digunakan oleh para psikoterapis
mencakup interview, kedalaman, pengondisian, sugesti, dan penafsiran.
Beberapa ahli juga memasukkan dalam teknik psikoterapi bermacam-macam teknikmedis,seperti psychosurgery ,
teknik elektroshok (kejutan listrik), dan kemoterapi. Tanpa memperhatikan perbedaannya, semua bentuk psikoterapi yang menggunakan teknik-teknik psikologis mempunyai ciri-ciri dasar yang sama. Semua memasukkan komunikasi akrab antar terapis dengan pasiennya dan dalamKondisi sedemikian pasien didorong serta diberanikan untuk mendiskusikan segala kecemasan dan pengalamannya yang paling intim tanpa ada pertimbangan moral atau kritisme dipihak terapis. Sebaliknya terapismemperlihatkansikap yang hangat dan memahami keadaan pasiennya, untukmembesarkan hati, dan mendorongkebebasanmengekspresikan diri, serta meminimalisasi rasa malu. Pada akhirnya tujuan semua bentuk psikoterapi merupakan modifikasi atau pengubahan tingkah.


Tujuan Psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey, et al (1987) dan Corey (1991).
1. Menurut Corey (1991)
a) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis adalah Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan tingkah laku adalah secara umum untuk menghilangkan perilaku dan mencari apa yang dapat dilakuakan dan mencari apa yang dapat dilakuakn terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bias tercapai.
c) Tujuan psikoterapi denagn pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif adalah menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dab toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
d) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt adalah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamnnya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab daridorongan yang ad di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
e) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa sebarapa jauh tindakannya berhasil.

2. Menurut Ivey, et al (1987)
a) Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan Behavioristik adalah untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bias menyesuaikan.Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt, adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.
c) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan akibat-akibatnya. Psikoterapi merupakan alat yang dapat membantu dan penting dipelajari khususnya oleh dokter dan para profesional lain yang berperan dalam kesehatan dan kesehatan jiwa, namun perlu pula diingat bahwa teknik dan metodenya yang tertentu dan bermacam-macam tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat dipelajari dan dipraktekkan dengan baik. Tentunya, dengan hanya membaca buku ajar yang singkat ini tidaklah mungkin mencakup keseluruhan hal mengenai psikoterapi,
namun setidaknya prinsip-prinsip dasar psikoterapi dapat dipahami, untuk dapat diaplikasikan dalam praktek sehari-hari, sehingga dapat turut menunjang upaya peningkatan mutu pelayanan kepada pasien. Secara non spesifik, psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain; sebagai suatu yang spesifik atau khusus, sebagaimana telah disebutkan di atas, psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah perilaku (catatan: teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang dokter akan dapat memanfaatkan teknik-teknik untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapainya. Bila seorang dokter tidak mengerti atau memahaminya, sebetulnya bukan hanya tidak akan menambah efektivitas terapinya, melainkan setidaknya dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan pasiennya.

Unsur-unsur Psikoterapi
Masserman (1984) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi.
1.      Peran social (martabat)
2.       Hubungan (persekutuan tarapeutik)
3.        Hak
4.       Retrospeksi
5.      Re-duksi
6.       Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
7.       Resosialisasi,
8.      Rekapitulasi


Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Menurut para ahli Konseling sebetulnya tidak termasuk psikoterapi, oleh karena tidak memenuhi kriteria dan batasannya, antara lain teknik, tujuan dan orang yang melakukannya, walaupun hubungan yang terjadi di dalamnya juga merupakan “the helping relationships”.  Konseling bukan hanya hubungan profesional antara dokter-pasien, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bidang profesi, misalnya guru, pengacara, penasehat keuangan, dsb. 
Konseling Merupakan proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan memutuskan hal tertentu. Fokus pada masalah klien atau pasien. Percakapannya merupakan percakapan dua arah. Bentuknya  terstruktur, yaitu terdiri atas: menyambut, membahas, membantu menetapkan pilihan, mengingatkan. Bertujuan membantu klien untuk mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang dan mencari alternatif penyelesaiannya. Memerlukan kemampuan melakukan komunikasi interpersonal. Konseling dilakukan dalam suasana yang menjamin rasa aman dan nyaman


Tujuan:
1. Membantu kemampuan klien atau pasien untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan realistik.
2. Menuntun perilaku klien/pasien agar mampu mengemban konsekuensinya
3. Memberikan informasi dan edukasi

Terdapat dua tipe konseling:
a. Pengarahan untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan
b. Konseling untuk membantu  seseorang  dalam  suatu  pilihan  yang  vital

Psikoterapi adalah Interaksi sistematis klien-terapis dengan memanfaatkan prinsip
psikologis, untuk melakukan perubahan pikiran, perasaan dan perilakuklien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal,memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

Peran Efektifitas Psikoterapi :
ü  Diyakini  mampu membantu mengatasi masalah klien namun seberapa besar tingkat efektifitasnya belum diketahui secara pasti
ü  Dalam konseling : sulit mengklaim tidak berlangsung dalam kevakuman, perubahan prilaku, mungkin hasil interaksi dengan orang lain.
ü  Tidak dapat dilakukan sesaat harus hati-hati


Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental illness
Terapi Psikoanalitik
 Figur utama: Sigmund Freud, Figur-figur lain: Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson. Secara historis merupakan system psikoterapi pertama.Psikoterapi adalah suatu teori kepribadian, system filsafat, dan metode psikoterapi.
 Pendekatan Freud psikoterapi harus dibicarakan ketika datang untuk mengobati kesehatan mental.Dia adalah orang pertama yang menemukan bahwa pasien membaik jika mereka berbicara dengan seorang terapis.Freud juga yang pertama kali mengembangkan teknik yang unik berbicara dalam psikoterapi dan teknik ini dikenal sebagai asosiasi bebas.
Dengan menggunakan teknik asosiasi bebas selama sesi psikoterapi, Freud dapat memulihkan kenangan lama terlupakan ditawan dalam pasien dan Freud percaya bahwa banyak dari kenangan ini adalah akibat dari gejala psikiatri yang dialami oleh pasien.
Pendekatan Freud psikoterapi menunjukkan bahwa seorang pasien dapat ditolong jika terapis mendengarkan dan ikut terlibat dalam apa yang dikatakan pasien. Ini benar-benar berlawanan dengan seorang terapis yang mendengarkan pasien dan menghabiskan sesi mencatat. Bahkan, Freud aktif dalam semua sesi yang ia telah dengan pasien dan percaya pada yang terlibat.
Saat ini banyak penelitian telah menunjukkan bahwa jika terapis yang aktif, empatik dan melibatkan diri selama sesi psikoterapi, hal ini sangat bermanfaat bagi pasien kesehatan mental dan pemulihan kemungkinan lebih tinggi.
Pendekatan Freud psikoterapi membuka pintu dan banyak terapis percaya dalam cara merawat pasien. Meskipun psikoterapi telah berevolusi dan berubah sejak Freud waktu, ada beberapa dasar terapis yang masih percaya dalam menggunakan pendekatan Freud karena membantu pasien mereka memenuhi tujuan mereka.


Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi

Tritmen :
Terapi Psikologis :
·         Terapi Psikoanilitik
Tujuan : untuk membongkar dan mencegah konflik-konflik ketidaksadaran
Metode :
Ø  Asosiasi bebas
Ø  Resistensi
Ø  Analisa mimpi
Ø  Countertraneference

·         Terapi Humanistik
Tujuan : Menghilangkan rintangan-rintangan pertumbuhan pribadi
Tritmen :
1.      Person Centered Therapy
a.       Tujuan             :
Membawa ideal self dan real self bersama-sama focus KPD kesadaran
b.      Asumsi            :
Tiap manusia DPT sembuhkan diri sendiri, bila berada dalam lingkungan yang tepat
c.       Metode            :
Empati, Penghargaan tapi syarat, refleksi
2.      Gestalt Therapy
a.       Tujuan             :
Membawa ideal slef dan real self bersama-sama folus KPD kesadaran
b.      Metode            :
Konfron, tawaran pendapat, teknik “Chair”
   
·         Terapi Kognitif
Tujuan             : Mengubah distorsi kognisi dalam RK mengeliminasi perilaku maladaptif
Tritmen            :
Ø  Ret
a.       Peristiwa neg yang membangkitkan
b.      Kepercayaan irrasional
c.       Konsekuensi emosional
Asumsi      : Emosi MRPK hasil kognitif
A,B,C’s of emotional Distress
Tujuan       : Ubah kepercayaan distress
Ø  Beck’s Cognitive Therapy
Asumsi      : Emosi MRPK hasil kognisi
Sumber      : Dunia, masa depan, diri sendiri, overgeneralisasi, DSB

·         Terapi Tingkah Laku
Tujuan             : mendorong munculnya perilaku yang tepat melalui belajar
Tritmen            :
Ø  Pengkondisian klasik
Teknik       :
§  Flooding
§  Aversi
§  Desensitisasi sistematik
§  In-vino
§  imaginal
Ø  Pengkondisian operan
Teknik       :
Ø  Ekstingsi
Ø  Penghukuman
Ø  Token ekonomi
Ø  Icen target perilaku
Ø  ketentuan beri token
Ø  aturan penukaran
Ø  Modeling
Teknik       :
Ø  Observasi
Ø  Bertagap lakukan
Ø  Lakukan sendiri

·         Terapi Kelompok
Ø  Keuntungan
ü  Klien dapat umpat balik dari orang dengan latar belakang dan penggunaan yang berbeda
ü  Sangat baik untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan social
ü  Hemat biaya
Ø  Bentuk lain
ü  Terapi keluarga
ü  Terapi perkawinan
ü  Pok tolong diri



Sumber

psikoterapi


Pengertian psikoterapi
Istilah psikoterapi berasal dari dua kata,yaitu Psiko dan Terapi. Psiko artinya kejiawaan atau mental dan terapi adalah penyembuhan atau usada. Jadi jika diartikan secara harfiah maka psikoterapi adalah penyembuhan jiwaatau penyembuhan (usada) mental. Psikoterapi adalah suatu proses formalinteraksi antara dua pihak atau lebih yang satu profesional penolong danyang lain adalah orang yang ditolong dengan catatan bahwa interaksi itumenuju pada perubahan atau penyembuhan.

Sutardjo A Wiramihardja dalam buku pengantar psikologi klinismenyatakan bahwa psikoterapi adalah penanggulangan. Tidak penting bagaimana kita melakukan usaha dalam psikoterapi,
tetap saja intinyaadalah suatu penanggulangan.
Istilah lain yang sering digunakan ialah reedukasi, proses pertolongan, dan bimbingan; tidak sekedar pemerian ataskejadian-kejadian dalam cara penanggulangan, melainkan senantiasa dengan tujuan yang jelas, yakni menanggulangi masalah yang dihadapi klien

Kamus lengkap psikologi (chaplin) mendefiniskan psikoterapi sebagaisuatu penerapan teknik khusus padan penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari. Dalam pengertian paling tepat, istilah tersebut mencakup teknik-teknik tertentu (psikoanalisa,bimbingan reflekstif
Atau nondirektif, psikodrama, dan setrusnya) yang digunakan oleh spesialis. Lebih longgar lagi, psikoterapi dapat mencakup pula suatu pembicaraan nformal dengan menteri atau duta,penyembuhan lewat keyakinan agama, dan diskusi personal dengan para guru atau teman.
  
Teknik utama yang digunakan oleh para psikoterapis
mencakup interview, kedalaman, pengondisian, sugesti, dan penafsiran.
Beberapa ahli juga memasukkan dalam teknik psikoterapi bermacam-macam teknikmedis,seperti psychosurgery ,
teknik elektroshok (kejutan listrik), dan kemoterapi. Tanpa memperhatikan perbedaannya, semua bentuk psikoterapi yang menggunakan teknik-teknik psikologis mempunyai ciri-ciri dasar yang sama. Semua memasukkan komunikasi akrab antar terapis dengan pasiennya dan dalamKondisi sedemikian pasien didorong serta diberanikan untuk mendiskusikan segala kecemasan dan pengalamannya yang paling intim tanpa ada pertimbangan moral atau kritisme dipihak terapis. Sebaliknya terapismemperlihatkansikap yang hangat dan memahami keadaan pasiennya, untukmembesarkan hati, dan mendorongkebebasanmengekspresikan diri, serta meminimalisasi rasa malu. Pada akhirnya tujuan semua bentuk psikoterapi merupakan modifikasi atau pengubahan tingkah.


Tujuan Psikoterapi
Tujuan dari psikoterapi secara khusus dari beberapa metode dan teknik psikoterapi yang banyak peminatnya, dari dua orang tokoh yakni Ivey, et al (1987) dan Corey (1991).
1. Menurut Corey (1991)
a) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis adalah Membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang disadari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sintesis yang baru dari konflik-konflik yang lama.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan tingkah laku adalah secara umum untuk menghilangkan perilaku dan mencari apa yang dapat dilakuakan dan mencari apa yang dapat dilakuakn terhadap perilaku yang menjadi masalah. Klien berperan aktif dalam menyusun terapi dan menilai bagaimana tujuan-tujuan ini bias tercapai.
c) Tujuan psikoterapi denagn pendekatan Kognitif-Behavioristik dan Rasional-Emotif adalah menghilangkan cara memandang dalam kehidupan pasien yang menyalahkan diri sendiri dan membantunya memperoleh pandangan dalam hidup secara lebih rasional dab toleran. Untuk membantu pasien mempergunakan metode yang lebih ilmiah atau objektif untuk memecahkan masalah emosi dan perilaku dalam kehidupan selanjutnya.
d) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt adalah membantu klien memperoleh pemahaman mengenai saat-saat dari pengalamnnya. Untuk merangsangnya menerima tanggung jawab daridorongan yang ad di dunia dalamnya yang bertentangan dengan ketergantungannya terhadap dorongan-dorongan dari dunia luar.
e) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk membantu seseorang agar lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Merangsang untuk menilai apa yang sedang dilakukan dan memeriksa sebarapa jauh tindakannya berhasil.

2. Menurut Ivey, et al (1987)
a) Tujuan Psikoterapi dengan pendekatan Behavioristik adalah untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku dan untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bias menyesuaikan.Arah perubahan perilaku yang khusus ditentukan oleh klien.
b) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt, adalah agar seseorang lebih menyadari mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap arah kehidupan seseorang.
c) Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Realitas adalah untuk memenuhi kebutuhan seseorang tanpa dicampur-tangani orang lain. Untuk menentukan keputusan yang bertanggung jawab dan untuk bertindak dengan menyadari sepenuhnya akan akibat-akibatnya. Psikoterapi merupakan alat yang dapat membantu dan penting dipelajari khususnya oleh dokter dan para profesional lain yang berperan dalam kesehatan dan kesehatan jiwa, namun perlu pula diingat bahwa teknik dan metodenya yang tertentu dan bermacam-macam tersebut memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat dipelajari dan dipraktekkan dengan baik. Tentunya, dengan hanya membaca buku ajar yang singkat ini tidaklah mungkin mencakup keseluruhan hal mengenai psikoterapi,
namun setidaknya prinsip-prinsip dasar psikoterapi dapat dipahami, untuk dapat diaplikasikan dalam praktek sehari-hari, sehingga dapat turut menunjang upaya peningkatan mutu pelayanan kepada pasien. Secara non spesifik, psikoterapi dapat menambah efektivitas terapi lain; sebagai suatu yang spesifik atau khusus, sebagaimana telah disebutkan di atas, psikoterapi merupakan rangkaian teknik yang digunakan untuk mengubah perilaku (catatan: teknik merupakan rangkaian tindakan yang dibakukan untuk mendapatkan perubahan tertentu, bukan urutan perubahan alamiah, sehingga harus dilatih untuk mencapai ketrampilan optimal). Dengan psikoterapi, seorang dokter akan dapat memanfaatkan teknik-teknik untuk meningkatkan hasil yang ingin dicapainya. Bila seorang dokter tidak mengerti atau memahaminya, sebetulnya bukan hanya tidak akan menambah efektivitas terapinya, melainkan setidaknya dapat menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan pasiennya.

Unsur-unsur Psikoterapi
Masserman (1984) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi.
1.      Peran social (martabat)
2.       Hubungan (persekutuan tarapeutik)
3.        Hak
4.       Retrospeksi
5.      Re-duksi
6.       Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
7.       Resosialisasi,
8.      Rekapitulasi


Perbedaan Psikoterapi dengan Konseling
Menurut para ahli Konseling sebetulnya tidak termasuk psikoterapi, oleh karena tidak memenuhi kriteria dan batasannya, antara lain teknik, tujuan dan orang yang melakukannya, walaupun hubungan yang terjadi di dalamnya juga merupakan “the helping relationships”.  Konseling bukan hanya hubungan profesional antara dokter-pasien, tetapi dapat dilakukan dalam berbagai bidang profesi, misalnya guru, pengacara, penasehat keuangan, dsb. 
Konseling Merupakan proses membantu seseorang untuk belajar menyelesaikan masalah interpersonal, emosional dan memutuskan hal tertentu. Fokus pada masalah klien atau pasien. Percakapannya merupakan percakapan dua arah. Bentuknya  terstruktur, yaitu terdiri atas: menyambut, membahas, membantu menetapkan pilihan, mengingatkan. Bertujuan membantu klien untuk mengenal dirinya, memahami permasalahannya, melihat peluang dan mencari alternatif penyelesaiannya. Memerlukan kemampuan melakukan komunikasi interpersonal. Konseling dilakukan dalam suasana yang menjamin rasa aman dan nyaman


Tujuan:
1. Membantu kemampuan klien atau pasien untuk mengambil keputusan yang bijaksana dan realistik.
2. Menuntun perilaku klien/pasien agar mampu mengemban konsekuensinya
3. Memberikan informasi dan edukasi

Terdapat dua tipe konseling:
a. Pengarahan untuk mengatasi kesulitan pengambilan keputusan
b. Konseling untuk membantu  seseorang  dalam  suatu  pilihan  yang  vital

Psikoterapi adalah Interaksi sistematis klien-terapis dengan memanfaatkan prinsip
psikologis, untuk melakukan perubahan pikiran, perasaan dan perilakuklien, dengan tujuan membantu klien mengatasi perilaku abnormal,memecahkan masalah dan atau berkembang sebagai individu.

Peran Efektifitas Psikoterapi :
ü  Diyakini  mampu membantu mengatasi masalah klien namun seberapa besar tingkat efektifitasnya belum diketahui secara pasti
ü  Dalam konseling : sulit mengklaim tidak berlangsung dalam kevakuman, perubahan prilaku, mungkin hasil interaksi dengan orang lain.
ü  Tidak dapat dilakukan sesaat harus hati-hati


Pendekatan Psikoterapi terhadap Mental illness
Terapi Psikoanalitik
 Figur utama: Sigmund Freud, Figur-figur lain: Jung, Adler, Sullivan, Rank, Fromm, Horney, Erikson. Secara historis merupakan system psikoterapi pertama.Psikoterapi adalah suatu teori kepribadian, system filsafat, dan metode psikoterapi.
 Pendekatan Freud psikoterapi harus dibicarakan ketika datang untuk mengobati kesehatan mental.Dia adalah orang pertama yang menemukan bahwa pasien membaik jika mereka berbicara dengan seorang terapis.Freud juga yang pertama kali mengembangkan teknik yang unik berbicara dalam psikoterapi dan teknik ini dikenal sebagai asosiasi bebas.
Dengan menggunakan teknik asosiasi bebas selama sesi psikoterapi, Freud dapat memulihkan kenangan lama terlupakan ditawan dalam pasien dan Freud percaya bahwa banyak dari kenangan ini adalah akibat dari gejala psikiatri yang dialami oleh pasien.
Pendekatan Freud psikoterapi menunjukkan bahwa seorang pasien dapat ditolong jika terapis mendengarkan dan ikut terlibat dalam apa yang dikatakan pasien. Ini benar-benar berlawanan dengan seorang terapis yang mendengarkan pasien dan menghabiskan sesi mencatat. Bahkan, Freud aktif dalam semua sesi yang ia telah dengan pasien dan percaya pada yang terlibat.
Saat ini banyak penelitian telah menunjukkan bahwa jika terapis yang aktif, empatik dan melibatkan diri selama sesi psikoterapi, hal ini sangat bermanfaat bagi pasien kesehatan mental dan pemulihan kemungkinan lebih tinggi.
Pendekatan Freud psikoterapi membuka pintu dan banyak terapis percaya dalam cara merawat pasien. Meskipun psikoterapi telah berevolusi dan berubah sejak Freud waktu, ada beberapa dasar terapis yang masih percaya dalam menggunakan pendekatan Freud karena membantu pasien mereka memenuhi tujuan mereka.


Sebutkan dan jelaskan bentuk utama terapi

Tritmen :
Terapi Psikologis :
·         Terapi Psikoanilitik
Tujuan : untuk membongkar dan mencegah konflik-konflik ketidaksadaran
Metode :
Ø  Asosiasi bebas
Ø  Resistensi
Ø  Analisa mimpi
Ø  Countertraneference

·         Terapi Humanistik
Tujuan : Menghilangkan rintangan-rintangan pertumbuhan pribadi
Tritmen :
1.      Person Centered Therapy
a.       Tujuan             :
Membawa ideal self dan real self bersama-sama focus KPD kesadaran
b.      Asumsi            :
Tiap manusia DPT sembuhkan diri sendiri, bila berada dalam lingkungan yang tepat
c.       Metode            :
Empati, Penghargaan tapi syarat, refleksi
2.      Gestalt Therapy
a.       Tujuan             :
Membawa ideal slef dan real self bersama-sama folus KPD kesadaran
b.      Metode            :
Konfron, tawaran pendapat, teknik “Chair”
   
·         Terapi Kognitif
Tujuan             : Mengubah distorsi kognisi dalam RK mengeliminasi perilaku maladaptif
Tritmen            :
Ø  Ret
a.       Peristiwa neg yang membangkitkan
b.      Kepercayaan irrasional
c.       Konsekuensi emosional
Asumsi      : Emosi MRPK hasil kognitif
A,B,C’s of emotional Distress
Tujuan       : Ubah kepercayaan distress
Ø  Beck’s Cognitive Therapy
Asumsi      : Emosi MRPK hasil kognisi
Sumber      : Dunia, masa depan, diri sendiri, overgeneralisasi, DSB

·         Terapi Tingkah Laku
Tujuan             : mendorong munculnya perilaku yang tepat melalui belajar
Tritmen            :
Ø  Pengkondisian klasik
Teknik       :
§  Flooding
§  Aversi
§  Desensitisasi sistematik
§  In-vino
§  imaginal
Ø  Pengkondisian operan
Teknik       :
Ø  Ekstingsi
Ø  Penghukuman
Ø  Token ekonomi
Ø  Icen target perilaku
Ø  ketentuan beri token
Ø  aturan penukaran
Ø  Modeling
Teknik       :
Ø  Observasi
Ø  Bertagap lakukan
Ø  Lakukan sendiri

·         Terapi Kelompok
Ø  Keuntungan
ü  Klien dapat umpat balik dari orang dengan latar belakang dan penggunaan yang berbeda
ü  Sangat baik untuk mengajarkan keterampilan-keterampilan social
ü  Hemat biaya
Ø  Bentuk lain
ü  Terapi keluarga
ü  Terapi perkawinan
ü  Pok tolong diri



Sumber