Sabtu, 31 Maret 2012

Pola asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Psikologis anak

Memang benar surga di telapak kaki Ibu, Ibu adalah sosok yang patut untuk kita hormati dan kita lindungi. Ibu yang melahirhirkan kita Ibu yang rela membawa kita dalam kandungannya selama 9 bulan disetiap aktivitasnya. Dan kalau ada yang mengatakan ‘jika kamu membatah orangtuamu sudah pasti menjadi anak durhaka’.itu benar. tetapi sifat dan karakter ibu memang berbeda-beda, ada yang gaul , ada yang protektif , ada yang keras dan ada yang egois . ketika saya amati dari curhatan teman-teman banyak yang menyebutkan cenderung orangtua ingin “selalu benar” karena dia merasa sebagi ‘orangtua’ dia sudah pasti harus benar. Namun saya kurang setuju dengan kata-kata yang menyebutkan orangtua selalu benar. Orangtua memang patut kita hormati tapi orangtua juga manusia yang tak luput dari rasa bersalah. Tapi disinilah terkadang orangtua entah mengapa seperti lupa akan itu dan anak yang menjadi korban. Ketika seorang anak ingin membela dirinya dengan perkataan yang halus saja sudah di judge ‘melawan’ bahkan anak benar pun orangtua tetap berusaha menunjukan bahwa dia merasa tidak terlalu bersalah.
Sebenarnya hal seperti ini bukan suatu yang benar menurut saya, karena hal semacam ini bisa mempengaruhi Psikologi anak. Terkadang anak jadi berfikir lebih matang sebelum usianya. Anak jadi merasa serba salah dalam bertindak dan takut dalam bertindak. Manusia itu uniqe, sama seperti anak, setiap anak mempunyai emosi dan cara mengekspresikan sesuatu yang berbeda-beda. Ketika seorang anak yang mempunyai sifat yang mengekspresikan sesuatu terlalu berlebihan, ketika dia mempunyai masalah dengan orangtuanya yang sebagaimana dia yakini bahwa dia tidak bersalah tetapi orangtua bersifat egois dan kurang mengerti perasaan si anak dampaknya itu hanya akan membuat dia  seperti anak yang tidak punya sandaran (tempat curhat ) anak menjadi sering murung, sensitive dan lebih sering menangis ketika ada hal-hal yang membuatnya sedih. Setiap hatinya terluka atas perkataan-perkataan ibunya dia hanya bisa menangis dan menelannya endri karena dipikirannya percuma ‘pasti orangtua yang selalu benar’. Tapi memang benar orangtua tidak akan marah jika anak tidak melakukan kesalahan namun, masih banyak kasus anak yang dimarah-marahi orangtua tanpa sebab, atau bahkan orangtua yang selalu mencari-cari kesalahan anaknya. Kalau anak tersebut mempunyai mental yang kuat mungkin dia bisa lebih tegar dan dewasa menghadapi permasalahannya namun, yang di khawatirkan bila anak ini mempunyai mental yang lemah dengan kejadian seperti ini sudah banyak anak mengalami Stress atau bahkan Gangguan Jiwa ketika masalah sudah memuncak seorang anak yang sampai tega diusir oleh ibu kandungnya sendiri.


TEORINYA
Setiap keluarga memiliki pola asuh yang berbeda-beda. Pola asuh ini sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter anak selain hubungannya dengan ibunya. Pola asuh ini juga berpengaruh terhadap keberhasilan keluarga dalam mentasfer dan menanamkan nilai nilai agama, kebaikan, norma norma yang berlaku di masyarakat. Pola asuh anak meliputi interaksi antara orangtua dan anak dalam pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis.
Bersikap kaku atau menghukum kepada anak adalah sama dengan mendorong mereka menjadi tidak bermoral. Tidak memiliki batas internal dan aturan. Dan rentan pada otoritarianisme. Perlakuan yang sama menjadikan mereka permisif- satu sisi yang baik. Walkerdine dan Lucy (1989) dengan efektif menyoroti masalah ini dalam menafsirkan analisis Tizard dan Hughes (1989) tentang perbedaan kelas dalam pembicaraan ibu dan Anak. Mereka menyimpulkan bagaimana pemujaan yang luar biasa terhadap “sifat Ibu yang peka” berfungsi mempatologis perempuan kelas pekerja yang gagal menunjukan perilaku-perilaku yang disaratkan tersebut.
Ada 3 jenis pola asuh menurut Hurlock dan Hardy dan Heyes:
1.      Pola asuh Otoriter
2.      Pola asuh Demokratis
3.      Pola asuh Permisif

Pola asuh Otoriter biasanya keluarga yang menganut pola asuh ini anak anaknya tidak meiliki kebebasan untuk menentukan keputusan bahkan untuk dirinya sendiri karena semua keputusan berada ditangan orangtuanya dan di buat oleh orangtuanya, sementara anak harus mematuhi tanpa ada kesempatan untuk menolak ataupun mengemukakan pendapat. Cirri khas pola asuh ini diantaranya adalah kesuksesan orangtua dominan jika tidak boleh dikatakan mutlak, anak yang tidak mematuhi orangtua akan medapat hukuman yang keras, pendspat anak tidak di dengarkan sehingga anak tidak memiliki eksistensi dirumah, tingkah laku anak dikontrol dengan sangat ketat.

Pola asuh Demokratis menjunjung keterbukaan pengakuan terhadap pendapat anak dan kerjasama, anak anak diberi kebebasan tapi kebebasan yang bisa dipertanggungjwabkan . anak diberi kepercayaan untuk mandiri tapi tetep dipantau. Ciri yang kental dari pola asuh ini adalah adanya diskusi anatara anak dan orangtua. Kerja sama berjalan baik antara anak dan orangtua. Anak diakui eksistensinya. Kebebasan berekspresi diberikan kepada anak dengan tetap berada dibawah pengawasan orangtua.

Pola asuh Permisif orangtuanya memberikan kebebasan penuh terhadap anak. Cirinya orangtua, bersikap longgar tidak terlalu memberi bimbingan dan control , perhatian pun terkesan kurang, kendali anak sepenuhnya terdapat pada anak itu sendiri.
Anak dapat mempelajari banyak hal melalui pola asuh yang dilakukan orangtua, termasuk juga belajar tentang kepribadian, ketiga jenis pola asuh ini akan menimbulkan terbentuknya kepribadian anak yang berbeda, artinya jenis pola asuh yang diterapkan orangtua kepada anaknya menentukan keberhasilan pendidikan anak oleh keluarga dan jangka panjangnya juga terhadap kesuksesan anak dimasa depan.
Tampaknya pola asuh Demokratis lebih kondusif dalam pendidikan anak. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Baumrind. Penelitian tersebut menunjukan bahwa orangtua yang demokratis lebih mendukung perkembangan anak terutama dalam hal kemandirian dan tanggung jawab. Serta agresif, sedangkan orangtua yang permisif mengakibatkan anak kurang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan diluar rumah.

Menurut Arkoff anak yang dididik secara demokratis umumnya cenderung mengungkapkan agresivitasnya dalam tindakan yang konstruktif atau dalam bentuk kebencian yang bersifat sementara. Artinya jika pun marah, kemarahannya tidak akan berlarut-larut apalagi sampai mendendam. Disisi lain anak yang di didik secara otoriter atau ditolak akan memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan agresivitasnya dalam bentuk tindakan tindakan yang merugikan. Semwntara itu anak yang di didik secara permisiv cenderung mengembangkan tingkah laku agresif secara terbuka atau terang-terangan.

Menurut Middlebrook hukuman fisik yang biasanya diterapkan dalm pola asuh otoriter kurang efektif untuk membentuk tingkah laku anak. Hal itu dapat menyebabkan beberapa masalahnya diantaranya sebagai berikut:
-        1.   Menyebabkan anak marah dan frustasi secara psikologi tentu sangat menganggu pribadi anak sndri sehingga anak juga tidak akan bisa belajar optimal
-        2.   Timbulnya perasaan perasaan menyakitkan atau sakit hati pada diri anak yang mendorong tingkah laku agresif
-        3.   Akibat hukuman hukuman itu dapat meluas sasarannya dan lebih membawa efek negative. Misalnya anak menahan diri atau memukul atau merusak hanya ketika orangtua ada didekatnya. Tetapi akan segera melakukan tindakan merusak setelah orangtua tidak ada.
-         4.  Tingkah laku agresif orangtua akan menjadi contoh bagi anak sehingga anak akan menirunya.


Hasil penelitian Rohner menunjukan bahwa pengalaman masa kecil seeorang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (karekter atau kecerdasan emosinya). penelitian yang menggunakan teori PAR ( parental acceptance rejection) menunjukan bahwa pola asuh orangtua baik yang menerima (acceptance) atau yang menolak (rejection) anakanya, akan mempengaruhi perkembangan emosi, prilaku, sosial kognitif, dan kesehatan fungsi psikologisnya ketika anak dewasa kelak. 

Cintai dan Sayangi Anak-anak
Anak yang mendapatkan cinta dan kasih sayang yang cukup dari orangtua nya akan dapat menghadapi masalah yang menghadangnya ketika mereka berada diluar rumah dan menyelesaikannya dengan baik. Sebaliknya, jika anak anak terlalu dicampuri urusannya atau orang tua terlalu memaksakan kehendaknya, anak akan merasa diintervensi dan pada akhirnya akan menghalangi membentuk pribadi yang sempurna.

Saling menghormati antara kedua Orangtua dan Anak
Hormat bukan berarti takut. Orangtua harus punya ketegasan tapi tetap mengakomodasi keinginan dan permintaan yang logis dari anak. Orangtua juga tidak boleh kebal kritik. Saling menghormati artinya anak dan orangtua tetap menciptakan kasih sayang, namun tetap menjaga hak-hak nya. Orangtua harus tetap menjaga hak-hak hukumnya. Jangan sampai ingin menciptakan suasana kasih sayang hokum-hukum yang telah dibuat keluarga menjadi longgar. Itulah sebabnya, orangtua tidak boleh otoriter dan anak-anak tidak boleh permisif. Keduanya harus berjalan beriringan dan saling menghargai.

Mewujudkan kepercayaan
Kepercayaan diri pada anak sangat penting. Kepercayaan anak-anak terhadap dirinya sendiri akan membuat mereka mudah menerima kekurangan yang ada pada dirinya. Berilah kepercayaan kepada mereka dan hargailah. Menghargai dan memberikan kepercayaan terhadap anak anak berarti memberikan penghargaan dan kelayakan terhadap mereka. Penghargaan dan kepercayaan yang diberikan orangtua akan membuat anak menjadi mandiri,maju, dan selalu berusaha berani dalam bersikap. Mereka menjadi lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuan sendiri.


DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, D.Singgih.Dasar dan teori Perkembangan Anak.Jakarta: PT EBK Gunung Mulia, 2008
Fathi,bunda.Mendidik Anak Dengan Al-Quran.Jakarta:Grasindo,2007

Skizofrenia (kesehatan mental)

Saya percaya tidak ada yang mau seorang ibu (orangtua) yang menginginkan anaknya lahir dengan tidak normal. Tapi tidak dengan ibu x (nama disamarkan), beliau tidak tau bahwa anak yang ia lahirkan ternyata beda dengan anak yang lainnya, secara kasat mata anak ini tidak mengalami kelainan, namun siapa yang sangka anak ini mengalami kelainan di “jiwa”.
pada masa kehamilannya ibu x ini sama seperti layaknya ibu pada lainnya tidak merasakan adanya perbedaan. Tetapi sewaktu kandungannya memasuki bulan ke-7 ibu x menceritaan ada yang keluar dari organ wanitanya seketika ia sedang buang air kecil, ia mengeluarkan cairan berwarna putih encer, cairan itu kurang lebih 1 gelas beling. Tapi ibu x tidak menaruh curiga yang berlebih karna faktor ketidaktauannya beliau ibu itu hanya mengadu kepada ibunya. Ibu x ini memang bekerja sebagai seorang pegawai negri di Jakarta. Lalu setelah anak itu lahir bayinya normal,sehat dan lucu. Seiring berjalannya waktu anaknya tumbuh dewasa. anak ini sudah mulai mengalami gejala pada bangku SD nilai-nilainya anjlok semua disbanding anak-anak yang lainnya. Dia juga sering menunjukan keanehan ia sering sekali melamun dan menyindiri, disekolah dia juga sulit untuk bergaul apalagi berosialisasi dampaknya anak ini tambah sering dikucilkan di kelas. Berjalannya waktu dr SD ke SMP pun sama nilai anak ini memang rendah sekali bisa dikatakan IQ nya rendah dia susah untuk menerima pelajaran. Berkat campur tangan orangtuanya kepada guru dan kepala sekolah anak ini barulah bisa lulus dari sekolah, di SMA juga sama tidak ada perubahan nilai nya merah semua dan ia jarang masuk dia lebih memilih untuk menyendiri namun disini gejolak anak ini sudah mulai besar dia hanya bertahan pada pada tingkat 2 SMA, dia sudah tidak mampu lagi untuk bersekolah. Anak ini adalah seorang kakak dari adik perempuan yang beda usianya sekitar 6 tahun. Tapi allhamdulillahnya adiknya tumbuh menjadi anak yang normal sehat jasmani maupun rohani.
Sekitar umur 22 tahun anak ini baru menunjukan tingkah laku yang parah karena dia lebih tidak bisa terkontrol emosinya, sering melamun dan ketawa sendiri, dan bahkan parahnya lagi anak ini menunjukan gejala yang negativ dia malas sekali mandi dan dia mau mandi kalau dimandikan, perubahan perubahan yang negative justru malah terlihat jelas. Sejak anak ini SMP ibu ini sudah membawa anaknya ke dokter Psikiater. Memang sejak SMP anak ini sudah diberi obat untuk meredam emosinya hingga sekarang. Perubahan yang drastis terjadi justru dikala usianya menginjak dewasa banyak sekali hal hal yang diluar logika. Dokter mendiagnosis anak ini mengalami penyakit Skizofrenia. Setelah diselidiki dan diamati anak ini mengalami skizofrenia karena ada faktor keturunan juga. Ade dari ibu tersebut juga mengalami penyakit yang sama cuma berbeda jenis masalahnya. Ade ibu tersebut pun juga rutin berobat ke Dokter Psikiater. Berbeda dengan Om-nya (ade ibu x) Om-nya justru lebih aktif dalam berbicara dia mampu bergaul bersosialisasi bahkan dia mampu bekerja dan bahkan sekarang pun dia sudah bekerja. Keluhanya adalah dia sering diikuti oleh orang yang akan menjahatinya. Sedangkan anak ibu x justru kebalikannya dia cenderung pasif,sulit bergaul, dan negativnya anak tersebut pamalas. Dan kejengkelannya lagi anak ini bersikap terlalu manja kepada ibunya dari pada anggota keluarga lainnya, dia kerap seperti mencurahkan isi hatinya dengan cara yang salah. Dia senang berbicara berulang kali yang kadang di dengar bikin menjengkelkan. Suka bertanya hal hal yang tidak logika seperti setiap mau makan minta diambilkan dan bertanya berulang kali ‘sendok udah diambilin ? siapa yang ambilin?’ padahal pada kenyataannya sendok sudah dia pegang ditangannya. Hal hal seperti itu kadang yang membuat di dalam keluarga suka kehilangan kesabaran dan akhirnya ribut. Tapi anak ini yang di dengar hanya mamahnya, dia seperti orang buta dan tuli ketika ada mamahnya. Yang mau ia dengar hanya mamahnya. Dan negativnya lagi anak ini seperti bangga bahwa dia ‘sakit’ karena yang dipikirannya seperti kalau dia sakit dia tidak akan bisa melakukan kegiatan apapun (pemalas) dan ibunya pun akan terus mengurusi dia. Bahkan dokter pun setiap control sudah membujuk supaya anak ini mau mandi sendiri tetapi dia bisa marah pada saat itu juga di depan dokter sekali pun dan berkata “dia gak mampu untuk mandi sendiri”.
Tapi persamaan yang kuat antara keduanya ialah sama-sama mempunyai kecurigaan yang tinggi dan ketakutan yang besar. Hingga sampai sekarang pun anak ini berusia 25 tahun anak tersebut masih dimandikan, dia tidak mau mandi jika tidak ada yang mau mandikan. Jelas sekali memiliki anak seperti ini harus memiliki ekstra sabar yang kuat, kerap kali dirumah dalam keluarga terjadi beda pendapat karena ulah anak ini. Ayahnya pun juga sudah mulai pasrah dan menerima kenyataan ini.
Dari semua kejadian ini ibu x hanya bisa pasrah dan berdoa semoga anaknya diberi mukzizat. Dan ibu x meyakini semua yang terjadi karena sudah campur tangan Allah dan anak bagaimanapun adalah titipan. Dan dia percaya anak yang dititipkan Allah kepadanya itu membuktikan bahwa dia adalah orang-orang terpilih dari Allah. Dan cairan yang keluar pada saat kehamilannya berusia bulan ke 7 mungkin itu sebenarnya suatu pertanda awal. Mungkin cairan putih itu adalah sel sel otak yang keluar. Karena kata Dokter anak mengalami Skizofren selain karna keturunan dll bisa juga karena cairan diotak yang tidak seimbang.


TEORINYA

Skizofrenia merupakan sindrom klinik, merupakan gangguan psikotik yang sering dijumpai dan merupkan masalah jiwa yang paling sering di jumpai di Negara Negara berkembang. Berbagai konsep dan teori psikoanalitik serta psikodinamik sebagai penyebab terjadinya skizofren masih ditambah lagi teori genetic dan neuroimonologi. Maka dapat dikatakan bahwa penyebab terjadinya skizofren adalah multi kompleks atau multifaktorial.

Para ahli Humanistik-eksistensial berpendapat bahwa skizofrenia itu bukan suatu gangguan melainkan suatu bentuk alternative penyesuaian diri. Mereka menyebutkan bahwa tingkah laku skizofrenik disebut abnormal karena tingkah laku tersebut menyimpang dari pola tingkah laku yang diterima oleh kebanyakan orang.

Para ahli Psikodinamik memberikan penjelasan yang menarik untuk skizofren dan penjelasan ini membantu kita untuk menjelaskan simtomatologi. Akan tetapi pendekatan ini tidak terlalu mengungkap tenang macam macam skizofrenia karena kita perlu memikirkn pnjelasan tambahan. Yakni penjelasan penjelasan yang dikemukakan oleh pendekatan mungkin menempatkan kita dalam suatu posisi yang lebih baik untuk memahami skozofrenia.

Pendekatan Kognitif terhadap skizofrenia berbeda dari pendekatan pendekatan lainnya karena pendekatan ini mulai dengan suatu dalil bahwa individu individu yang menderita skizofren memiliki pengalaman pengalaman yang berbeda dari oranglain. Secara lebih khusus dikemukakan bahwa orang orang yang menderita skizofren tidak dapat menyaring stimulus stimulus yang tidak relavan dan akibatnya mereka syarat dengan atau kebanjiran stimulus.

Menurut pendekatan Fisiologis skizofrenia itu disebabkan oleh aktivitas dopamin yang tinggi pada daerah daerah otak yang mengatur emosi dan fungsi kognitif. Pengembangan obat obat bius belakangan ini serta obat obatan penenang lainnya jelas mengubah perawatan terhadap skizofrenia. Meskipun terlalu pagi untuk menilai dampak jangka panjang dari bentuk perawatan dengan obat obatan ini, namun dapat dipastikan bahwa obat-obatan ini merupakan sarana efektif untuk mengendalikan simtom-simtom.

Dikemukakan juga bahwa otak dari orang orang yang mnderita skizofrenia mengalami abnormalitas-abnormalitas structural ( vertikulus – vertikulus membesar, atrofi kortikal, asimetri serebal terbalik ). Ada kemungkinan bahwa skizofrenia memiliki 2 penyebab ;
1. Penyebab biokimiawi yang menyebabkan simtom-simtom positif
2. Penyebab structural yang menyebabkan simtom-simtom negative
Beberapapasien mungkin menderita dari dua penyebab tersebut bersama dengan simtom simtom nya.

Teori biologi Skizofrenia berfokus pada faktor genetic, faktor neuroanatomi, dan neurokimia (struktur dan fungsi otak), serta imunovirologi (respons tubuh terhadap pajanan suatu virus).

Faktor genetik kebanyakan penelitian genetic berfokus pada keluarga terdekat, seperti orang tua, saudara kandung, dan anak cucu untuk melihat apakah skizofrenia diwariskan atau diturunkan secara genetic. Hanya sedikit yang memfokuskan kepada kerabat yang lebih jauh. Bukti yang mendasar genetic untuk skizofrenia adalah (1) skizofrenia lebih banyak terdapat pada sanak saudara dari orang orang yang menderita skizofrenia (2) kemungkinan besar kembar indentik (mz) sama sama menderita skizofrenia dibandingkan kembar bersaudara (dz) (3) kemungkinan lebih besar anak anak bologis dari orang orang yang menderita skizofren yang diasuh oleh orang orang rumah mengembangkan skizofrenia dibandingkan dengan anak anak biologis dari orang orang yang diasuh oleh orang orang normal (4) pemeriksaan langsung terhadap gen gen memberikan suatu bukti yang menghubungkan gen pda kromosom 5 dengan skizofrenia.

Fisik . banyak pasien skizofrenia berbadan astenik dan dalam kasus yang telah didiagnosis pasti, sirkulasi tepinya mungkin buruk, ekstemitas asianotiknya dingin dan amenero.

Kerusakan otak. Bukti belakangan ini ada bukti dialtasi ventriculus cerebi dan disorientasi usia pada skizofrenia kronika membuat kemungkinan ada penyebab organic. Infeksi virus lambat telah disusulkan sebagai satu kemungkinan.


DAFTAR PUSTAKA 

Ofm, Semiun.Yustinus.Kesehatan Mental 3.Yogyakarta:Kanisius, 2006
Supratiknya, A.Teori-Teori Holistik (organismik-fenomenologis).Yogyakarta:Kanisisus, 1993
Wicaksana,Inu.Mereka bilang aku sakit jiwa. Yogyakarta:Kanisius, 2008
Ingram,I.M. Timbury,G.C. Mowbray, R.M.Catatan kuliah Psikiatri.Jakarta:Kedokteran EGC, 1985

Selasa, 20 Maret 2012

KESEHATAN MENTAL

Secara singkat Kesehatan Mental adalah ilmu kesehatan mental yang memperhatikan perawatan mental atau jiwa. sama seperti ilmu pengetahuan lainnya ilmu kesehatan mental mempunyai objek khusus untuk di teliti dan objek tersebut adalah manusia. manusia dalam ilmu ini di teliti dari titik tolak keadaan atau kondisi mentalnya. ilmu kesehatan mental merupakan terjemahan dari istilah mental hygiene. mental dari kata ( latin : mens,mentis ), berarti jiwa,nyawa,sukma, roh,semangat , sedangkan hygiene (dari kata yunani : hugiene) berarti ilmu tentang kesehatan. mental hygiene sering disebut psikohy-giene. psyche ( dari kata yunani : psucho ) berarti nafas, asas kehidupan, hidup,jiwa,roh,sukma.
Mental Hygiene menitikberatkan kehidupan kerohanian, sedangkan Psikohygiene menitikberatkan manusia sebagai totalitas psikofisik atau psikosomatik. disini kedua istilah tersebut disamakan dalam uraian selanjutnya, ilmu kesehatan mental itu adalah ilmu yang membicarakan kehidupan mental manusia dengan memandang manusia sebagai totalitas psikofisik yang kompleks.

-konsep kesehatan mental-

ada hubungan yang jelas antara konsep kesehatan mental dan penyesuaian diri. tetapi hubungan tersebut tidak mudah di tetapkan. pasti kesehatan mental merupakan kondisi yang sangat dibutuhkan untuk penyesuaian diri yang baik, dan demikian juga sebaliknya. apabila seseorang bermental sehat, maka sedikit kemungkinan ia akan mengalami ketidakmampuan menyesuaikan diri yang berat. kita dapat berkata kesehatan mental adalah kunci untuk penyesuaian diri yang sehat.
meskipun psikologi penyesuaian diri sama dengan kesehatan mental (mental hygiene) namun istilah penyesuaian didri dan kesehatan mental itu sndri tidak sama. jangkauannya pengertian penyesuaian diri lebih luas dari pada kesehatan mental.
dapat dikatakan secara sederhana bahwa kesehatan mental berarti sintom-sintom yang melumpuhkan dan mengganggu, merusak efisiensi mental , kestabilan emosi, atau ketenangan pikiran.

 konsep kesehatan mental berhubungan erat dengan efisiensi mental. dan kadang-kadang kedua konsep tersebut disamakan. Efisiensi Mental adalah penggunaan kapasitas-kapasitas kita secara efektif untuk mengamati, membayangkan,berfikir, belajar, memilih, dan juga mengembangkan terus-menerus fungsi-fungsi mental sampai ke suatu tingkat efisiensi yang lebih tinggi.
Bentuk tertinggi efisiensi mental kemudian memerlukan kesehatan mental, prasangka,permusuhan, proyeksi atau kecemasan yang sangat dalam menyebabkan seseorang tidak dapat mengatur dan mengendalikan pikirannya yang sangat dibutuhkan oleh efisiensi mental. faktor-faktor seperti ini adalah musuh logika dan kebenarannya serta menghalangi seseorang untuk meneliti dan belajar secara efektif atau merencanakan secara cerdas masa depan.
sama seperti halnya seorang anak kecil yang sakit tidak dapat bermain atau belajar dengan baik. demikian juga orang yang mendapat gangguan mental tidak dapat mengamati, berpikir atau belajar secara efektif.

- Dinamika Kesehatan Mental-


Sangat sulit untuk menetapkan suatu ukuran dalam menentukan antara kesehatan mental dan efisiensi mental, jelas bahwa efisiensi dapat digunakan untuk menilai kesehatan mental. tentu saja kepribadian yang mengalami gangguan emosional, neurotik, atau tidak kuat sama sekali memiliki kualitas ini.

Pengendalian dan integrasi pikiran dan tingkah laku
pengendalian yang efektif selalu merupakan salah satu tanda yang sangat pasti dari kepribadian yang sehat. ini berlaku terutama bagi proses-proses mental. berkhayal secara berlebihan misalnya, merusak kesehatan mental karena melemahkan hubungan antara pikiran dan kenyataan. tanpa pengendalian itu maka, obsesi, ide yang melekat  ( pikiran yang tidak hilang-hilang ) fobia,delusi dan simtom simtom lainnya.

Integrasi motif-motif serta pengendalian konflik dan frustasi
dapat dilihat bahwa mengintegrasikan motivasi-motivasi pribadi tetap dan tetap mengendalikan konflik-konflik  dan frustasi-frustasi sama pentingnya dengan integrasi pikiran dan tingkah laku. konflik yang hebat bisa muncul  apabila motif-motif tidak terintegrsi.

Perasaan perasaan dan emosi-emosi yang positif dan sehat
integrasi yang dibutuhkan bagi kesehatn mental dapat ditunjang oleh perasaan perasaan positif dan demikian juga sebaliknya perasaan perasaan negativ dapat mengganggu atau bahkan merusak kestabilan emosi. perasaan perasaan yang tidak aman yang dalam, bersalah,rendah diri, bermusuhan,benci,cemburu, iri hati adalah tanda tanda gangguan emosi dan dapat menyebabkan mental tidak sehat. ebaliknya perasaan perasaan diterima, cinta,memiliki,aman, harga diri, masing masing memberi sumbangan pada kestabilan mental dan diliyat sebagai kesehatan mental.

Sikap-sikap yang sehat 
sikap sikap yang mempunyai perasaan yang sama dengan hubungannya kesehatan mental. tidak mungkin kesehatan mental terjadi dalam konteks kebencian dan prasangka atau keputusan dan kehilangan harapan. sikap-sikap ini terhadap kesehatan mental sama seperti bakteri dan racun terhadap kesehatan fisik.

Konsep diri ( self-concept ) yang sehat 
apabila kita membaca sejumlah literatur tentang masalah konsep-diri, maka kita yakin bahwa kesehatan mental sangat tergantung pada kualitas ini. sama seperti seorang harus mempertahankan orientasi yang sehat pada kenyataan objektif, demikian dia harus berfikir positif pada dirinya sendiri. perasaan perasaan yang adekuat,tidak berdaya, rendah diri,tidak aman. kondisi ini akan mengganggu hubungan antara diri dan kenyataan sehingga akan menjadi lebih sulit menemukan kriteria lain dalam kesehatan mental.

Indentitas ego yang adekuat
Menurut White, "identitas ego" adalah diri atau orang lain dimana ia merasa menjadi dirinya sendiri.
pada bberapa orang identitas ego rupaya tidak tumbuh menjadi lebih stabil ketika mendekati masa remaja atau masa dewasa awal melainkan akan terjadi fiksasi-fiksasi pada tingkat perkembangan yang tidak matang atau regersi pada cara cara bertingkah laku yang lebih awal serta akan terhambat kemampuan untuk bertindak secara efektif.

Hubungan yang adekuat dengan kenyataan
dalam berbicara tentang penyesuaian diri kita mengenal salah satu kriteria, yakni orientasi yang adekuat pada kenyataan. dalam menilai kesehatan mental kita menemukan sesuatu yang sangat serupa dengan orientasi yakni, konsep kontak, meskipun kedua istilah tersebut tidak memiliki arti yang cukup sama, orientasi mengacu pada sikap khusus pada sikap seseorang terhadap kenyataan, sedangkan kontak mengacu pada cara bagaimana atau sejauh mana seseorang menerima kenyataan menolak atau melarikan diri apadanya.



-Sejarah singkat Kesehatan Mental-
Dalam semua peradaban awal yang kita kenal Mesopotamia, Mesir, Yahudi, India, Cina, dan benua Amerika.imam imam dan tukang sihir merawat orang orang sakit mental.. di antara semua peradaban tersebut sepanjang zaman kuno ( dari 5000 tahun sampai 500 masehi ) penyakit mental mulai menjadi penyakit yang umum. bersama dengan penderita penderita lain.kekalutan kekalutan mental menjadi kawan seperjalanan yang setia bagi manusia pada waktu ia bergerak menuju kehidupan terorganisi, ilmu kedokteran menjadi lebih terorganisasi waktu peradaban lebih maju.

Di babilonia dan Ninive (mesopotamia)
orang yang pertama terjun dalam ilmu kedokteran adalah para imam. pola ini berlangsung terus menerus selama beribu-ribu tahun dan berlangsng sampai sekarang ini. penyakit mental dihubungkan dengan setan-setan dan pengobatan atau perawatnya dilakukan dengan upacara agama dan upacara upacara magis supaya setan keluar dari tubuh pasien.
orang orang Babilonia adalah orang orang yang pertama kali yang menyelidiki riwayat hidup penderita penyakit dan mengkodifikasikan pertanggungjawaban dokter terhadap pasien serta memajukan ilmu kedokteran masyarakat. keping keping batu dimana bertuliskan huruf paku dimana termuat kodifikasi hukum dan adat istiadat mereka merupakan usaha yang paling mencolok dan barangkali yang pertama bagi analisis dan perkembangan sistem di dunia.

Di Mesir
ilmu kedokteran di mesir erat kaitannya dengan agama.meskpun coraknya magis dan berhubungan dengan dewa dewa yang ditetapkan untuk melindungi kesehatan, namun ilmu kedokteran mesir maju dan sangat rasional dalam beberapa hal. dalam tulisan tulisan mesir otak digambarkan untuk pertama kalinya dan diketahui perannya dalam proses proses mental. orang orang mesir memiliki sebuah kuil Imhotep (dewa utama penyembuhan) di kuil tersebut juga terdapat rumah sakit. disana dikembangkan terapi untuk pasien berupa rekreasi dan pekerjaan serta diterapkan semacam psikoterapi yang serupa dengan beberapa pendekatan dengan modern untuk memgobati penyakit mental.

Di Yahudi 
dokter dokter yang sekaligus imam kepercayaan akan setan dan suatu pendekatan untuk merawat penyakit mental yang serupa yang terdapat di mesir dan mesopotamia juga merupakan siri khas dari ilmu kedokteran yahudi.
banyak gambaran mengenai macam macam penyakit mental dalam perjanjian lama dan perjanjian baru. sumber sumber alkitab mengatakan bahwa orang orang yahudi mnegartikan penyakit mental sebagai hukuman  dari Allah dan perawatannya hanya dengan cara bertoubat kepadanya. perhatian orang orang yahudi tidak hanya tertuju pada keterlibatan agama dalam gejala gejala kekalutan mental. tetapi mereka juga sangat memperhatikan segi segi manusia dari ilmu kedokteran dan kesejahteraan masyarakat. pada tahun 490 M ada sebuah rumah sakit di Yerusalem yang didirikan semata mata  untuk pasien penyakit mental

Di Persia
setan setan dipersalahkan karena menyebabkan penyakit penyakit mental dan segala penyakit lain. para dokter yang sekaligus Imam di Persia berpendapat bahwa ada 99999 penyakit yang menimbulkan penderitaan pada manusia dan semua di sebabkan oleh setan setan. ada bermacam dokter untuk menanganinya seperti, Doket pisau,dokter jamu dan dokter kata, mereka berkeyakinan harus berjuang terus kekuatan tubuh atau fisik yang mencari kenikmatan atau jahat. mental yang baik atau kekuatan psikis/jiwa selalu mencari kesucian, kebajikan atau kebaikan hati. jalan satu satunya untuk bisa menang ialah terus menerus mengusir yang jahat, dengan demikian seluruh penekanan ilmu kedokteran mereka terletak pada cara cara yang bersifat magis atau keagamaan.

Di Cina dan India serta Timur jauh
metode metode pengobatan cina dan hindu mirip dengan yang terletak di Persia. ada kepercayaan yang serupa dengan kekuatan kekuatan yang berperang antara yang baik dan yang buruk. dimana roh roh jahat memasuki badan manusia dan terus menerus diusir. dalam pandangan orang orang cina gangguan mental dapat dilihat sebagai penyakit dan dianggap sebagai gangguan proses alam atau ketidakseimbangan antara Yin dan Yang, untuk orang orang cina yin dan Yang adalah dua kekuatan alam semesta baik dan buruk, pria dan wanita, gelap dan terang, positif dan negatif . kelebihan Yin dan Yang dan hubungan yang kompleks dengan sistem sistem lain dalam tubuh dipersalahkan untuk beberapa gangguan tingkah laku dan mental memperbaiki keseimbangan alam , ramuan-ramuan,akupuntur dan obat obat tradisional. misalnya seseorang yang menderita       kuang atau kesulitan kesulitan mental dan emosional berpendapat bahwa penyebabnya adalah kelebihan Yang dan bisa dirawat dengan cara mendinginkan cairan cairan untuk membantu mereduksi panas pada bagian dalam tubuh dan demikian memulihkan keharmonisan dan keseimbangan tubuh.

Di Afrika 
Masyarakat masyarakat afrika pada abad masa lampau berpendapat bahwa gangguan gangguan fisik dan mental disebabkan oleh musuh musuh, roh roh jahat, atau dalam beberapa kasus oleh nenek moyang yang marah. beberapa masyarakat tradisional afrika juga berpendapat bahwa penyakit disebabkan oleh penyakit penyakit natural fisik. karena kepercayaan mereka bermacam macam maka mereka mencari pengobatan bermacam macam juga. kebanyakan pada masyarakat afrika dewasa ini memiliki 2sikap terhadap penyakit mental. pertama meraka tidak terlalu menganggap jelek terhadap gangguan gangguan mental mereka relatif sabar terhadap anggota anggota masyarakat yang kalut khususnya di daerah pedesaan,keluarga dan masyarakat tetap berhubungan dengan orang orang yang mengalami gangguan mental. kedua mereka sangat menghargai para ahli obat tradisional yang memegang fungsi penting dalam merawat orang orang yang mengalami gangguan mental dan fisik.

Di Yunani 
sampai sejarah modern belakangan ini sembangan sumbangan yang besar terhadap kesehatan fisik dan mental manusia datang dari orang orang Yunani. beberapa pandangan dan fikiran yunani yang sangat penting yang dilakukan oleh penelitian penelitian modern dan banyak Terminologi Psikiatri modern adalah warisan dari masa ini. tradisi tradisi dalam ilmu kedokteran yang selalu mendapat perhatian manusia berlangsung sejak dokter dokter yang sangat hebat dari Yunani yakni, Aesculapios dan Hippokrates. di yunani ilmu kedokteran mulai memisahkan diri dari dominasi agama. para pasien penyakit mental di bawa ke kuil kuil dimana perawatannya bertujuan untuk menghilangkan penyebab penyebab gangguan mental.




DAFTAR PUSTAKA 
OFM, Semuin yustinus. Kesehatan mental 1.Yogyakarta: KANISIUS, 2006
Goble,G. Frank. Mahzab ketiga psikologi Humanistik Abraham Maslow. Yogyakarta: KANISIUS. 1987
Qanita. Mereka Bilang aku gila. Jakarta: Qanita

KESEHATAN MENTAL

-Berkembangnya kepribadian seseorang-
berbagai tingkat kematangan dan type kepribadian seseorang yang digambarkan sebelumnya, tidak aka mungkin terdapat pada satu orang. akan tetapi makin mantap seseorang pada satu tingkat perkembangan, makin mirip dia  dengan gambaran yang diberikan disini. makin ekstrem seseorang menyesuaikan dirinya dengan type kepribadian   tertntu, makin mirip ia dengan wanita yang dilukiskannya memiliki type kepribadian tersebut. 
mereka yang mempunyai kepribadian yang saling bertentangan akan menghadapi hambatan yang paling banyak dalam menjalani hubungan yang serasi. 
bila type kepribadian seseorang menimbulkan masalah maka petunjuk atau saran untuk mengatasinya bersifat membantu walaupun type kepribadian orang tersebut tidak termasuk ekstreem. mereka yang memiliki kepribadian kurang ekstreem tetap dapat menimbulkan kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain. 

perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor  ;
1. warisan bilogis
adalah semua hal yang diterima seseorang sebagai manusia melalui gen kedua orangtuanya. namun warisan setiap manusia juga ada yang unik, tidak ada satu orang pun yang memiliki sifat warisan biologis yang benar benar samadengan orang lain. warisan biologis itu menjadi bahan mentah bagi kepribadian. bahan mentah itu dapat diolah memalui berbagai macam cara. dulu orang percaya seperti kriminalitas, ambisi,kejujuran, dan penyimpangan seksual merupakan warisan dari orang tua, sekarang orang lebih percaya seua sifat kepribadian ditentukan oleh pengalaman. 
2. warisan lingkungan alam
pengaruh lingkungan alam atau fisik terhadap kepribadian manusia paling sedikit/rendah dibanding dengan faktor faktor lainnya. lingkungan fisik tidak mendorong terjadinya khusus kepribadian. lingkungan alam hanya memeberikan serangkaian pembatasan bagi kebudayaan yang mungkin berekmbang. perkembangan kepribadian adalah norma kebudayaan.
3. Kebudayaan
kepribadian yang muncul dari suatu masyarakat berbeda dengan kepribadian dari masyarakat lainnya. setiap masyarakat mengembangkan satu atau bermacam macam kepribadian dasar yang sesuai dengan kebudayaannya. aspek kebudayaan yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian adalah norma kebudayaan. 
4. pengalaman hidup dan kelompok
manusia senantiasa hidup dalam kelompok kelompok seperti keluarga,teman, dan sekolah. oleh karna itu kehidupannya juga dipengaruhi oleh kelompok tersebut. setiap kelompok mempunyai norma, nilai nilai dan aturan aturan tersendiri. setiap kelompok mempengaruhi anggotanya. setiap kelompok mewariskan pengalam yang tidak di dapat dari kelompoklain. 
kelompok acuan seseorang pertama adalah keluarga pengalaman hidup dan keluarga sangat menetukan kepribadian seseorang. seseorang yang di dalam keluarga sering dibentak atau di marahi seringkali tumbuh menjadi orang yang kepribadiannya murung dan kurang percaya diri.
5. pengalaman unik
tidak ada dua orang mempunyai serangkaian pengalaman pribadi yang sama walaupun mungkin mereka sama sama dari orang tua yang sama. ketika anak pertama lahir dialah anak pertama satu satunya dalam keluarga itu. akan tetapi ketika anak kedua lahir ia berada dalam posisi sebagai adik dari kakaknya. anak pertama tidak mempunyai pengalaman sebagai adik dan anak kedua tidak mempunyai pengalaman sebagai kakak. hal hal selanjutnya yang di alami pun akan berbeda.


-Perkembangan Freud-
Freud menganggap insting seksual sebagai sesuatu yang signifikan dalam perkembanagn kepribadian. ia mengguanakn istilah psikosesual untuk menjelaskan segala kesenangan seksualnya. selama masa kanak-kanak bagian tubuh tertetu memiliki mkna psikologik yang menonjol sebagai sumber kesenangan baru dan konflik baru yang secara bertahap bergeser dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lainnya pada tahap perkembangan tertentu. 
1. tahap oral ( 0-1,5 tahun )
sumber kesenangan berpusat pada menggit,menguyah,menghisap
2. tahap anal ( 1,5- 3 tahun)
ketertarikan berpusat pada saat otot-otot anak berkembang. pada saat ini suasana toilet tranning dapat menimbulkan efek seumur hidup.
3. tahan falik ( 3 - 5 tahun )
genital menjadi area tubuh yang sensitif. anak menjadi ingin tahu perbedaan tentang jenis kelamin dan anak ingin mene=etahui perbedaan tersebut. 
4. tahan Laten ( 5- 12 tahun )
tahap ini anak anak melakukan sifat dan keterampilan yang telah diperoleh
5. tahap genital ( 12 tahun ke atas )
tahap yang signifikan dimulai pada saat pubertas dengan menstruasi sistem reproduksi dan hormon seks menjadi sumber utama ketegangan dan kesenangan seksual.



-Perkembangan Erikson-
teori perkembangan kepribadian yang paling banyak diterima adalah teori yang dikembangkan oleh Erikson. meskipun dibuat berdasarkan teori freud teori ini dikenal sebagai perkembangan psikososial dan menekankan pada kepribadian yang sehat. bertentangan dengan pendektan patologik. erikson juga mengungkapkan konsep konsep biologik tentang periode kritis dan epigenesis.
erikson terhadap perkembangan kepribadian terdiri atas delapan tahap :
1. percaya vs tidak percaya ( ahir sampai 1 tahun )
2. autonomi vs malu dan ragu-ragu ( 1 sampai 3 tahun )
3. insiatif vs rasa bersalah ( 3 sampai 6 tahun )
4. industri vs inferioritas ( 6 sampai 12 tahun )
5. identitas vs kebingungan peran ( 12 sampai 18 tahun )
6. isolasi ( remaja akhir / dewasa muda )
7. Absorpsi diri dan stagnasi ( dewasa )
8. keputusan ( dewasa akhir )


-Kepribadian Sehat-
* Menurut Abraham Maslow : pribadi yang mampu mengaktualisasikan diri secara penuh. bagi maslow motivasi seseorang untuk mengaktualisasikan diri bagi pribadi yang sehat tidak hanya didasarkan bagi kebutuhan kebutuhan untuk memenuhi kekurangannya , tetapi oleh motivasi yaitu nilai-nilai hidup,kebenaran, keindahan,kebijaksanaan, kedamaian,kesatuan, kemerdekaan. nilai nilai oleh maslow disebut juga b-values.
* Menurut Erik Erikson : pribadi yang mampu melewati krisis krisis dalam setiap perkembangan hidup. pribadi yang sehat menunjukan pada perkembanagn ego yang normal melalui tahap 1.) kepercayaan dan ketidakpercayaan 2.) kekuasaan dan kepatuhan 3.) inisiatif dan rasa bersalah 4. kerajinan dan inferioritas 5.) identitras dan kekacauan 6.) keintiman dan keterasingan 7.) generativitas dan kemandengan 8.) integritas dan ketiadaan harapan.
* Menurut Erich Fromm : pribadi yang mampu hidup dalam masyarakat sosial dan mampu mencintai dan dicintai. menurut erich Fromm manusia adalah makhluk sosial , maka dari pernyataan tersebut pribadi yang sehat adalah kemampuan untuk hidup dalam masyarakat sosial.
* Menurut Harry s Sullivian : pribadi yang berkembang secara penuh sebagai makhluk sosial dan mampu menerima perannya di dalam masyarakat penuh. menurut sullivian kepribadian berkembang dalam tahap tahap perkembangan tertentu. Sullivian mengemukaan tujuh tahap perkembangan, yaitu : 1.) infacy ( masa kelahiran sampai mampu berbicara usia 18 bulan),   2.) childhood ( masa kanak kanak usia 18 bulan sampai 5 tahun), 3.) javenile ( usia 5-11 tahun),  4.) preadolescence ( masa pradewasa antara 11-13 tahun),  5.) early adolescence ( masa dwewasa awal usia 14-17 tahun),   6.) late adolscence ( masa dewasa akhir sekitar 18-20 tahun),  7.) adulthood ( masa dewasa/sebagai orang tua setelah usia 20-30 tahun)


DAFTAR PUSTAKA
Uqshari, al. Yusuf. Sukses bergaul : menjalin interkasi dengan hati. Jakarta: Darul Lathaaif,2005
Meadow, Jo. Mary. Memahami Orang Lain. Yogyakarta: KANISIUS (anggota IKAPI),1989
Pujiastuti, Sri. IPS TERPADU jilid 1A. Jakarta: ESIS, 2006
Wong, L. Donna. Wilson,dafid. Winkelstein,L. Marilyn. Schwartz,patricia. Wong buku ajar keperawatan pediatrik. Jakarta: Buku kedokteran EGC,2002
S,Ariesandi. The Ultimate success: how to be harmonic a billionaire. Jakarta: PT.Gramedia pustaka utama, 2010
Lindzey,Garner. Hall, S. Calvin.Teori teori Holistik (organismik feno-menologis). Yogyakarta: Kansius, 1993
FIC, theo. Riyanto.Jadikan Dirimu Bahagia. Jakarta: Kanisius,2009
Nilam w, M.M. Psikologi populer; kunci pengembangan diri: jakarta: Elex Media komputindo.2008